Semarang – Muhammad Satria (15), mampu mewujudkan
mimpinya untuk menjadi Atlit Bulu Tangkis tingkat nasional. Anak dari seorang
pedagang Kelapa ini, ternyata membuktikannya dengan berhasil meraih
juara II Ganda Remaja Campuran di kejuaraan USM Semarang FLYPOWER yang
berlangsung Tanggal 16 April sampai 21 April 2018, dimana, sebelumnya,
M.Satria juga berhasil masuk Runner Up pada kejuaraan Bulu Tangkis yang
dilaksanakan pada Tanggal 3 s/d 8 April 2018 Turnamen U17 Boys Doubles dan
meraih juara 2 di lapangan bulu tangkis PB Jaya Raya Bintaro-Jakarta.
Ikut dalam pertandingan yang melibatkan 1054 atlit dari 19 negara yang dilaksanakan di gedung di GOR Hall Bulutangkis PB Jaya Raya di Bintaro tersebut merupakan impian bagi setiap anak didik yang bersekolah di Sekolah Bulu Tangkis Pusdiklat di daerah DKI Jakarta ini. Nama Muhammad Satria, pria kelahiran Kota Medan, 21 September 2002 dari pasangan Suwarno dan Yatimah yang merupakan pedagang Kelapa di Pasar Petisah, Medan masuk menjadi peserta pada pertandingan Bulu Tangkis Junior Grand Prix antar Negara dengan mengikuti dua bidang pertandingan yakni Ganda Putra dan Ganda Campuran.
Di nomor ganda putra U17, pasangan Rian
Cannavaro/Asghar Herfanda tampil percaya diri saat menghadapi pasangan
Indonesia lainnya Muhammad Satria/Muhammad Haikal Zaki. Pasangan klub PB Djarum
ini menang dua game langsung 21-17, 21-18 dan berhasil menyabet Runner Up. Pada pertandingan USM Flypower Swasta Nasional XD GRC U17 Zank Oscario/ Indira Hendzie Pramestya (Mutiara Bandung) Vs Muhammad Satria/ Devanya Kelmanautu (Jaya Raya Bintaro) dikalahkan dua game langsung 23-21, 21-18. Selanjutnya untuk tingkat Campuran dan Ganda Putra dengan masing-masing
meraih juara Runner UP.
M.Satria (Kanan) berpasangan dengan Devanya Kelmanautu saat menerima hadiah menjadi pemenang juara II Ganda Remaja Campuran pada Turnamen Bulu Tangkis di kejuaraan USM SEMARANG FLYPOWER Tanggal 16 April sampai dengan 21 April 2018.
Suwarno, ayah Muhammad Satria mengatakan, sejak kecil, anak ketiga
dari empat bersaudara itu, sudah menyukai oleh raga Bulu Tangkis. Dan saat
masih di Kota Medan, M.Satria sempat bersekolah di SD Bulu Tangkis
yang ada di Jalan Merak Jingga, kemudian melanjutkan lagi ke Sekolah Bulu
Tangkis di Perumahan Malibu Indah Medan.
“Tekad M.Satria untuk menjadi Atlit Bulu Tangkis di
buktikannya dengan banyak meraih juara di setiap pertandingan yang di ikuti,
terakhir anak saya itu berhasil meraih juara pertama pada kejuaraan O2SN dan
dia wajib di kirim ke Jakarta, namun, kita tidak tahu birokrasi di Kota Medan
saat itu, sehingga nama anak saya pun tidak ikut di kirim ke Jakarta saat itu,”
ujar Suwarno.
Suwarno menambahkan, kalau anaknya pernah ikut
audisi di sekolah bulu tangkis PB Mutiara Bandung, namun kalah, dan atas saran
dari beberapa teman akhirnya, M.Satria, saya masukkan ke sekolah Bulu
Tangkis Jaya Raya Akademi. Selama 2,5 tahun, Suwarno membiayai anaknya bersekolah
di sekolah pendidikan bulu tangkis Jaya Raya Akademi.
“Karena banyak prestasi yang sudah di raih oleh anak
saya M.Satria, akhirnya, dia masuk sekolah Pusdiklat Jaya Raya Bintaro di
DKI Jakarta. Ini adalah sekolah Bulu Tangkis yang di sediakan oleh Pemerintah
DKI Jakarta untuk siswa yang berprestasi. Sekolah ini mengratiskan seluruh
biaya sekolah,” kata Suwarno.
“Di Pusdiklat PB Jaya Raya tempatnya bersekolah saat
ini merupakan tempat belajarnya para Atlit Bulu Tangkis yang
berprestasi sampai mendunia seperti Susi Susanti, Rudi Hartono dan lainnya,
saya berdoa, semoga M.Satria mampu meraih segudang prestasi seperti mereka, dan
masuk Pelatnas,” tambahnya.
Ayah yang memiliki 1 istri dan 4 orang anak ini, berharap, Muhammad Satria yang saat ini masih duduk di bangku kelas 1 SMA Sekolah Bulu Tangkis, dapat masuk PELATNAS, dan menjadi Atlit berbakat dan dapat meraih prestasi lebih baik lagi.