Kamis, 21 Desember 2017

Stand Karesidenan Pati mencuri perhatian di Festival Komukino 2017

  Pengunjung yang membeli jajanan kopi jolong

 
Semarang – Universitas Semarang (USM) melalui Jurusan Ilmu Komunikasi  gelar Festival Komukino di depan Gedung Monod Huis Kota Lama Semarang kemarin , Minggu 17 Desember 2017.

Kegiatan dari pukul 12.00 – 21.00 ,mulai pameran foto, festival kesenian tradisional, hingga festival makanan tradisional terlihat sangat dipadati pengunjung.

Acara ini merupakan acara rutin yang diselenggrakan jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Semarang(USM).

"Komukino merupakan acara komunikasi dan inovasi dari Jurusan Ilmu Komunikasi USM, acara ini merupakan implementasi dari tiga mata kulih yaitu Komunikasi Pemasaran, Manajemen Acara serta Internal dan Eksternal PR,"ucap  Aji Yusuf (23) ketua panitia acara festival Komukino ke enam
Aji yang menjadi icon dalam festival komukino dengan menggunakan kostum Gatotkaca tersebut mengungkapkan tema yang diangkat di tahun ke enam ini adalah “Jateng Gayeng”. Oleh karena itu festival makanan yang diusung juga makanan khas provinsi di tengah Pulau Jawa tersebut.

"Semua yang membuka stand adalah mahasiswa USM ada enam stand kuliner yang masing masing menyajikan kudapan khas tiap karisidenan di Jateng seperti daerah Banyumas, Semarang, Pati, Pekalongan," tambahnya.

Di stand Pekalongan menawarkan makanan daerahnya yang khas seperti Sego Megono, Lontong Dekem dan lain sebagainya. Sedangkan  stand Banyumas menyajikan Buntil, Dawet, hingga Mendoan.
Adapun di stand Pati sendiri menjual makanannya seperti Jaddah Sushi, Kopi Jolong,  mancho Horok-horok dan Urap Latoh, dan Coro Float.

Makanan paling terlaris sepanjang acara festival komukino di stand Karesidenan Pati adalah Jaddah mudah sekali ditemukan di berbagai kota di Indonesia terutama di Jawa Tengah. Terbuat dari ketan dan kelapa yang dikukus kemudian ditumbuk, jaddah atau gemblong adalah makanan atau jajanan yang kerp di jadikan hantaran pernataran.

Nah ini yang membuat kopi Jolong mencuri perhatian para pengunjung namanya kopi jolong diambil dari nama sebuah daerah di kota Pati bagian utara yang meman terkenal dengan kopinya.
Uniknya, para pengunjung yang ingin membeli makanan khas daerah tidak bisa bertransaksi dengan uang rupiah. Mereka hanya bisa membayar dengan uang kartal. Uang tersebut dibagikan di pintu masuk, dengan cara menukar rupiah yang dibawa pengunjung.

"Kami pilih Kota Lama karena memang estetika lingkungannya medukung, sehingga bisa sekalian berwisata dan menikmati jajanan yang disajikan teman-teman kami," pungkas Aji.

Selanjutnya acara malam komukino fest adalah penyerahan hadiah bagi para menang.

Nama-nama kategori pemenang yaitu ada kategori Best Food dari Karesidenan Kedu, kategori Best Award dari divisi promosi publikasi komukino, kategori festival jamu dan best festival dari karesidenan semarang dan pati, kategori Best Of the best dari Karesidenan pati.

 
  Pemenang best of the best karesidenan pati

“Bersyukur karesidenan pati meraih 3 penghargaan dari best festival, best karesidenan dan best of the best komukino, mungkin ini yang disebut usaha tak akan menghianati hasil,”ungkap ambar selaku ketua karesidenan pati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar